Kambing Etawa Dan Perkandangannya
Membudidayakan kambing etawa kini sedang gemar dilakukan oleh para
peternak kambing di berbgai daerah. beternak kambing etawa memang bisa
menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan yang berlimpah, namun
sering kali para peternak pemula ragu dalam memutuskan untuk beternak
kambing etawa ini. Butuh kebijakan dalam menyikapi suatu analisa usaha
ternak kambing etawa.
Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi
ragu untuk beternak atau bahkan terlalu berharap. Terlalu berharap untuk
mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada akan mengakibatkan
suatu bisnis budidaya bisa langsung tutup saat menemui kendala.
Beberapa cara bijak yang bisa dilakukan sebelum beternak adalah:
a. Jadikanlah analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari
keuntungan yang mungkin diperoleh. Sebuah usaha pasti menguntungkan asal
dilakukan dengan fokus & konsisten.
b. Memperhatikan penempatan kandang terhadap sumber pakan hijauan.
Menekan biaya pakan adalah kunci sukses beternak etawa. Perhatikan juga
keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu / bungkil jagung.
c. Tahu pasti tentang daya serap pasar terhadap produk ternak kambing
etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan
beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu/kontes.
d. Infrastruktur haruslah sesuai dengan jumlah kambing yang akan
dipelihara dan modal yang ada. Semisal adalah; sangat bagus untuk
memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum
ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng bisa diganti
asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan bisa
berjalan. Semua itu punya tujuan untuk efisiensi penggunaan modal.
e. Pilihlah kambing peranakan etawa / kambing etawa yang sesuai
dengan tujuan beternak dan modal yang ada. Harga kambing etawa ras
kaligesing sekarang ini cukup mahal. Dengan membeli bibit/induk kambing
etawa ras senduro yang lebih murah & berkualitas akan bisa
mengurangi biaya pembelian kambing perah & pedaging.
f. Mulailah dari yang mudah, murah dan kecil. Ini bertujuan agar
peternak kambing etawa pemula belajar mengenai aspek-aspek manajemen
dalam ternak kambing etawa. Juga upaya mengurangi risiko kerugian jika
ada kambing yang mati.
g. Merencanakan jangka panjang untuk mengembangkan & membesarkan
peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tak
tburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran
kandang (seperti perluasan kandang /penambahan kambing). Hendaknya
keuntungan yang diperoleh diputar lagi untuk memperbesar aset
peternakan.
h. Banyak belajar mengenai ternak kambing etawa lewat buku seminar
maupun dari internet. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan
yang telah berhasil bisa membantu pemahaman manajemen ternak yang baik
dan benar.
Pemeliharan budidaya kambing etawa tergolong cukup mudah.
Kandang bisa kita buat dari bambu. Tidak butuh pakan khusus selain
hijauan daun dan konsentrat. Lantai kandang kambing yang berkisi-kisi
memungkinkan kotoran bisa langsung jatuh ke tanah. Kotoran dapat
dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau, asal kering. Kotoran ini
dengan sendirinya bisa terurai dengan halus dan hasilnya dapat kita jual
sebagai pupuk.
Perkandangan
Dari sekian model kandang yang ada, desain kandang kambing etawa yang
disarankan adalah model panggung. Model ini disukai oleh peternak karena
mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik.
Disamping tempat pakan, didalam kandang juga terdapat perlengkapan dan
peralatan seperti tempat minum, tempat penyimpanan pakan, lampu
penerangan, ember, alat kesehatan dan Obat obatan, cangkul, arit dan
sekop serta perlengkapan lainnya. Bahkan di Bangka dilaporkan terdapat
kandang kambing yang dibuat artistik yang terbuat dari bahan dasar
bambu, tanpa menggunakan paku, hanya mengandalkan pasak dan jalinan tali
terbuat dari ijuk.
Menurut Kelompok Etawa Jaya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang kambing ettawa adalah :
a. Bahan baku kandang
Kayu
keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing
etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang
baik dan murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang
kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras.
Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada
prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat
mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi
dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam
penyambungannya. Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat
kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan
ditentukan oleh modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan
kekuatan daya tahannya.
b. Ukuran kandang
Ukuran dari kandang
kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara.
Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana tiap kamar
dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model
baterai. Untuk kamar betina berukuran 125 cm x 100 cm. Untuk kamar
pejantan berukuran 125 cm x 150 cm. Bentuk kamar pejantan yang besar
digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat
bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar tiap
kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini
penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan
pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang
sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm!
c. Lantai kandang
Lantai
kandang dibuat berkisi-kisi dengan jarak antar kisi 1-1,5 cm. Tujuan
lantai kandang dibuat berkisi –kisi agar kotoran dan air kencing kambing
etawa dapat langsung jatuh ke bawah.
Permukaan lantai harus rata,
datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau bambu.
Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah
bambu yang dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar
memperoleh bentuk yang cukup datar dan rata. Keunggulan menggunakan
bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena air (kencing), maka
bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat
kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar
makan bilah bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing
karena sifat bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus
kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan
yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu
pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan.
Sifat kayu pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk
membuat lantai kandang kambing etawa.
d. Dinding kandang
Dinding
kandang sebaiknya dibuat agak rapat, tetapi masih menyisakan celah pada
bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk
menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai tubuh kambing
etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan menjaga sirkulasi
udara. Bagian bawah dinding kandang hendaknya dibuat celah beberapa cm
dari lantai kandang. Tujuan celah ini untuk memudahkan membersihkan dari
daun atau batang yang mungkin tersangkut dalam kandang.
e. Atap kandang
Untuk
daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap
kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena
dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing
etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika
dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada
asbes.
f. Tempat Pakan
Tinggi dasar tempat pakan atau palungan
adalah sekitar 25 cm dari lantai kandang. Tinggi dalam palungan adalah
50 cm. Palungan berbentuk trapesium dengan mulut yang lebih lebar
terletak diatas. Lebar bagian atas adalah 30 cm sedangkan bagian bawah
adalah 25 cm.
Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan
hijauan atau ramban yang dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya
pakan yang terbuang.
Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).
Diolah dari berbagai sumber https://www.google.com/search?q=kandang+kambing+etawa&biw=1360&bih=664&noj=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=y5XSUqONFcySrgfFsoHoCQ&sqi=2&ved=0CAkQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=Ir2OrS9kfh_8aM%253A%3B3mvh0S2KFp4FrM%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.files.wordpress.com%252F2008%252F03%252Fkandang_domba.gif%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.wordpress.com%252Fgalery%252F%3B480%3B360
Tidak ada komentar:
Posting Komentar