Winger Jacket: cool jacket latest jackets nike nike dri-FIT of fabric
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LBsHS
Peternakan Kambing Etawa
Sabtu, 24 Mei 2014
Senin, 13 Januari 2014
Ciri - Ciri Kambing Etawa
Ciri Umum Kambing Etawa
Untuk anda yang mungkin masih awam sekali mengenai kambing jenis Peranakan Etawa sangat mungkin sekali akan susah menggambarkan seperti apa ciri ciri secara gampangnya tentang kambing jenis peranakan Etawa ini
Kambing Etawa
Ras Kaligesing ini asal muasalnya didatangkan dari India oleh
pemerintah Belanda pada masa penjajahan yang kemudian secara turun
temurun di kembangbiakkan oleh masyarakat Desa Donorejo,Kec
Kaligesing,Kab Purworejo
Namun dalam perkembangannya kini kambing peranakan Etawa ini akhirnya di budidayakan
secara meluas hampir di seluruh Kabupaten Purworejo ,bahkan telah
merambah di beberapa wilayah seperti Jogjakarta, Kudus, Jepara,
Banyuwangi, Malang, Kediri, Trenggalek dan kota kota lain di luar Jawa.
Kambing Peranakan Etawa Ras Kaligesing ini sebenarnya memiliki kelebihan fungsi untuk di budidayakan yaitu Fungsi sebagai kambing penghasil Daging dan Penghasil Susu
Sedang pengembangan usaha budidaya kambing etawa didasarkan pada beberapa jenis :
1 . Penggemukan.
2 . Pembibitan.
3 . Perahan.
Untuk Ciri-ciri Umum Kambing Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing :
A . Kambing Etawa Jantan
7. Telinga lebar menggantung panjang serta melipat pa da ujungnya. Panjang jantan 25-41 cm
Demikian gambaran ciri ciri umum bagi
yang belum mengenal Kambing Jenis Etawa , apabila berkenan untuk melihat
secara jelas dan belajar langsung silahkan datang atau berkunjung ke
sentra peternakan kambing etawa di Desa Donorejo,Kec Kaligesing Kab Purworejo .
Anda dapat melihat langsung keseharian para peternak dan sekaligus menimba pengalaman dari warga masyarakat mengenai cara beternak dan budidaya kambing, Kandang Kambing, perawatan, susu, harga, bahkan juga bisa melihat beberapa jenis kambing etawa super yang ada, karena hampir seluruh warga di desa tersebut membudidayakan kambing pernakan etawa.
sedangkan apabila anda ingin melihat tentang harga jual kambing etawa
anda boleh mengunjungi Pasar Kambing Etawa setiap hari Sabtu yang
terletak di Desa Pandanrejo, Kec Kaligesing, Kab Purworejo, Jawa Tengah
selengkapnya http://www.etawajaya.com/
selengkapnya http://www.etawajaya.com/
Minggu, 12 Januari 2014
Super oke kambingku
Kambing Etawa Dan Perkandangannya
Membudidayakan kambing etawa kini sedang gemar dilakukan oleh para peternak kambing di berbgai daerah. beternak kambing etawa memang bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan yang berlimpah, namun sering kali para peternak pemula ragu dalam memutuskan untuk beternak kambing etawa ini. Butuh kebijakan dalam menyikapi suatu analisa usaha ternak kambing etawa.
Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi ragu untuk beternak atau bahkan terlalu berharap. Terlalu berharap untuk mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada akan mengakibatkan suatu bisnis budidaya bisa langsung tutup saat menemui kendala. Beberapa cara bijak yang bisa dilakukan sebelum beternak adalah:
a. Jadikanlah analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari keuntungan yang mungkin diperoleh. Sebuah usaha pasti menguntungkan asal dilakukan dengan fokus & konsisten.
b. Memperhatikan penempatan kandang terhadap sumber pakan hijauan. Menekan biaya pakan adalah kunci sukses beternak etawa. Perhatikan juga keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu / bungkil jagung.
c. Tahu pasti tentang daya serap pasar terhadap produk ternak kambing etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu/kontes.
d. Infrastruktur haruslah sesuai dengan jumlah kambing yang akan dipelihara dan modal yang ada. Semisal adalah; sangat bagus untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng bisa diganti asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan bisa berjalan. Semua itu punya tujuan untuk efisiensi penggunaan modal.
e. Pilihlah kambing peranakan etawa / kambing etawa yang sesuai dengan tujuan beternak dan modal yang ada. Harga kambing etawa ras kaligesing sekarang ini cukup mahal. Dengan membeli bibit/induk kambing etawa ras senduro yang lebih murah & berkualitas akan bisa mengurangi biaya pembelian kambing perah & pedaging.
f. Mulailah dari yang mudah, murah dan kecil. Ini bertujuan agar peternak kambing etawa pemula belajar mengenai aspek-aspek manajemen dalam ternak kambing etawa. Juga upaya mengurangi risiko kerugian jika ada kambing yang mati.
g. Merencanakan jangka panjang untuk mengembangkan & membesarkan peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tak tburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran kandang (seperti perluasan kandang /penambahan kambing). Hendaknya keuntungan yang diperoleh diputar lagi untuk memperbesar aset peternakan.
h. Banyak belajar mengenai ternak kambing etawa lewat buku seminar maupun dari internet. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan yang telah berhasil bisa membantu pemahaman manajemen ternak yang baik dan benar.
Pemeliharan budidaya kambing etawa tergolong cukup mudah. Kandang bisa kita buat dari bambu. Tidak butuh pakan khusus selain hijauan daun dan konsentrat. Lantai kandang kambing yang berkisi-kisi memungkinkan kotoran bisa langsung jatuh ke tanah. Kotoran dapat dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau, asal kering. Kotoran ini dengan sendirinya bisa terurai dengan halus dan hasilnya dapat kita jual sebagai pupuk.
Perkandangan
Dari sekian model kandang yang ada, desain kandang kambing etawa yang disarankan adalah model panggung. Model ini disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik. Disamping tempat pakan, didalam kandang juga terdapat perlengkapan dan peralatan seperti tempat minum, tempat penyimpanan pakan, lampu penerangan, ember, alat kesehatan dan Obat obatan, cangkul, arit dan sekop serta perlengkapan lainnya. Bahkan di Bangka dilaporkan terdapat kandang kambing yang dibuat artistik yang terbuat dari bahan dasar bambu, tanpa menggunakan paku, hanya mengandalkan pasak dan jalinan tali terbuat dari ijuk.
Menurut Kelompok Etawa Jaya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang kambing ettawa adalah :
a. Bahan baku kandang
Kayu keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang baik dan murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras. Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam penyambungannya. Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.
b. Ukuran kandang
Ukuran dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana tiap kamar dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model baterai. Untuk kamar betina berukuran 125 cm x 100 cm. Untuk kamar pejantan berukuran 125 cm x 150 cm. Bentuk kamar pejantan yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar tiap kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm!
c. Lantai kandang
Lantai kandang dibuat berkisi-kisi dengan jarak antar kisi 1-1,5 cm. Tujuan lantai kandang dibuat berkisi –kisi agar kotoran dan air kencing kambing etawa dapat langsung jatuh ke bawah.
Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau bambu. Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang cukup datar dan rata. Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena air (kencing), maka bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat lantai kandang kambing etawa.
d. Dinding kandang
Dinding kandang sebaiknya dibuat agak rapat, tetapi masih menyisakan celah pada bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan menjaga sirkulasi udara. Bagian bawah dinding kandang hendaknya dibuat celah beberapa cm dari lantai kandang. Tujuan celah ini untuk memudahkan membersihkan dari daun atau batang yang mungkin tersangkut dalam kandang.
e. Atap kandang
Untuk daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada asbes.
f. Tempat Pakan
Tinggi dasar tempat pakan atau palungan adalah sekitar 25 cm dari lantai kandang. Tinggi dalam palungan adalah 50 cm. Palungan berbentuk trapesium dengan mulut yang lebih lebar terletak diatas. Lebar bagian atas adalah 30 cm sedangkan bagian bawah adalah 25 cm.
Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang.
Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).
Diolah dari berbagai sumber https://www.google.com/search?q=kandang+kambing+etawa&biw=1360&bih=664&noj=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=y5XSUqONFcySrgfFsoHoCQ&sqi=2&ved=0CAkQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=Ir2OrS9kfh_8aM%253A%3B3mvh0S2KFp4FrM%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.files.wordpress.com%252F2008%252F03%252Fkandang_domba.gif%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.wordpress.com%252Fgalery%252F%3B480%3B360
Membudidayakan kambing etawa kini sedang gemar dilakukan oleh para peternak kambing di berbgai daerah. beternak kambing etawa memang bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan yang berlimpah, namun sering kali para peternak pemula ragu dalam memutuskan untuk beternak kambing etawa ini. Butuh kebijakan dalam menyikapi suatu analisa usaha ternak kambing etawa.
Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi ragu untuk beternak atau bahkan terlalu berharap. Terlalu berharap untuk mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada akan mengakibatkan suatu bisnis budidaya bisa langsung tutup saat menemui kendala. Beberapa cara bijak yang bisa dilakukan sebelum beternak adalah:
a. Jadikanlah analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari keuntungan yang mungkin diperoleh. Sebuah usaha pasti menguntungkan asal dilakukan dengan fokus & konsisten.
b. Memperhatikan penempatan kandang terhadap sumber pakan hijauan. Menekan biaya pakan adalah kunci sukses beternak etawa. Perhatikan juga keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu / bungkil jagung.
c. Tahu pasti tentang daya serap pasar terhadap produk ternak kambing etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu/kontes.
d. Infrastruktur haruslah sesuai dengan jumlah kambing yang akan dipelihara dan modal yang ada. Semisal adalah; sangat bagus untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng bisa diganti asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan bisa berjalan. Semua itu punya tujuan untuk efisiensi penggunaan modal.
e. Pilihlah kambing peranakan etawa / kambing etawa yang sesuai dengan tujuan beternak dan modal yang ada. Harga kambing etawa ras kaligesing sekarang ini cukup mahal. Dengan membeli bibit/induk kambing etawa ras senduro yang lebih murah & berkualitas akan bisa mengurangi biaya pembelian kambing perah & pedaging.
f. Mulailah dari yang mudah, murah dan kecil. Ini bertujuan agar peternak kambing etawa pemula belajar mengenai aspek-aspek manajemen dalam ternak kambing etawa. Juga upaya mengurangi risiko kerugian jika ada kambing yang mati.
g. Merencanakan jangka panjang untuk mengembangkan & membesarkan peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tak tburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran kandang (seperti perluasan kandang /penambahan kambing). Hendaknya keuntungan yang diperoleh diputar lagi untuk memperbesar aset peternakan.
h. Banyak belajar mengenai ternak kambing etawa lewat buku seminar maupun dari internet. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan yang telah berhasil bisa membantu pemahaman manajemen ternak yang baik dan benar.
Pemeliharan budidaya kambing etawa tergolong cukup mudah. Kandang bisa kita buat dari bambu. Tidak butuh pakan khusus selain hijauan daun dan konsentrat. Lantai kandang kambing yang berkisi-kisi memungkinkan kotoran bisa langsung jatuh ke tanah. Kotoran dapat dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau, asal kering. Kotoran ini dengan sendirinya bisa terurai dengan halus dan hasilnya dapat kita jual sebagai pupuk.
Perkandangan
Dari sekian model kandang yang ada, desain kandang kambing etawa yang disarankan adalah model panggung. Model ini disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik. Disamping tempat pakan, didalam kandang juga terdapat perlengkapan dan peralatan seperti tempat minum, tempat penyimpanan pakan, lampu penerangan, ember, alat kesehatan dan Obat obatan, cangkul, arit dan sekop serta perlengkapan lainnya. Bahkan di Bangka dilaporkan terdapat kandang kambing yang dibuat artistik yang terbuat dari bahan dasar bambu, tanpa menggunakan paku, hanya mengandalkan pasak dan jalinan tali terbuat dari ijuk.
Menurut Kelompok Etawa Jaya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang kambing ettawa adalah :
a. Bahan baku kandang
Kayu keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang baik dan murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras. Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam penyambungannya. Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.
b. Ukuran kandang
Ukuran dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana tiap kamar dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model baterai. Untuk kamar betina berukuran 125 cm x 100 cm. Untuk kamar pejantan berukuran 125 cm x 150 cm. Bentuk kamar pejantan yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar tiap kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm!
c. Lantai kandang
Lantai kandang dibuat berkisi-kisi dengan jarak antar kisi 1-1,5 cm. Tujuan lantai kandang dibuat berkisi –kisi agar kotoran dan air kencing kambing etawa dapat langsung jatuh ke bawah.
Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau bambu. Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang cukup datar dan rata. Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena air (kencing), maka bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat lantai kandang kambing etawa.
d. Dinding kandang
Dinding kandang sebaiknya dibuat agak rapat, tetapi masih menyisakan celah pada bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan menjaga sirkulasi udara. Bagian bawah dinding kandang hendaknya dibuat celah beberapa cm dari lantai kandang. Tujuan celah ini untuk memudahkan membersihkan dari daun atau batang yang mungkin tersangkut dalam kandang.
e. Atap kandang
Untuk daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada asbes.
f. Tempat Pakan
Tinggi dasar tempat pakan atau palungan adalah sekitar 25 cm dari lantai kandang. Tinggi dalam palungan adalah 50 cm. Palungan berbentuk trapesium dengan mulut yang lebih lebar terletak diatas. Lebar bagian atas adalah 30 cm sedangkan bagian bawah adalah 25 cm.
Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang.
Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).
Diolah dari berbagai sumber https://www.google.com/search?q=kandang+kambing+etawa&biw=1360&bih=664&noj=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=y5XSUqONFcySrgfFsoHoCQ&sqi=2&ved=0CAkQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=Ir2OrS9kfh_8aM%253A%3B3mvh0S2KFp4FrM%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.files.wordpress.com%252F2008%252F03%252Fkandang_domba.gif%3Bhttp%253A%252F%252Fjogjavet.wordpress.com%252Fgalery%252F%3B480%3B360
Langganan:
Postingan (Atom)